Kecil

oleh : RT dalam Warta 180710


Matius 5-7
“Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu. Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu”. Lukas 12 : 31 – 32.

Ungkapan ayat diatas di dahului dengan pengajaran Yesus tentang ragi farisi, yaitu kemunafikan orang farisi. Jangan hidup dalam kemunafikan tetapi takutlah akan Tuhan, jangan hidup dalam kekuatiran tetapi carilah Kerajaan-Nya . . . Dimanakah kita bisa menemukan kerajaan-Nya ?

Ayat ke 32 . . . Bapa berkenan memberikan kerajaan kepada “Kawanan kecil”. Kata Kecil bisa berarti “Tidak punya arti”, bisa juga dianggap “Golongan Minoritas”, orang kecil bisa dikatakan orang miskin/ orang terbuang/ tidak diperhitungkan/ orang bodoh/ orang yang tak terpelajar/ tak berpendidikan. Kata “Kecil” bisa berarti tidak punya kemampuan, tidak punya kekuatan financial/ tidak punya pengaruh/ tidak punya apa apa. Firman Tuhan mengatakan : Jangan Takut ! karena Bapa berkenan memberikan kamu kerajaan itu.
 
Seringkali kita berpikir besar tetapi jangan pernah merendahkan yang kecil. Kecil menunjuk kepada sebuah proses, 6 miliar manusia yang ada di bumi datang dari 1 manusia. Berton ton jagung dimulai dari 1 biji yang tertanam.
 
Mari kita kembangkan hidup ini dimulai dari yang kecil ini, miliki tekad dan percayalah Tuhan akan memberi pertumbuhan.

(Terinspirasi dari khotbah Jonathan Patiasina dalam Kingdom Comunity Conference)-Rt. 

Step Forward

Oleh : JLo dalam warta 110710

Proses perkembangan kehidupan manusia tidak lepas dari yang disebut sebagai langkah awal (first step)/ suatu saat dimana seseorang memulai sesuatu kegiatan baru dalam hidupnya, yang mana hal ini menunjukkan kepada pertumbuhannya. Langkah awal selalu berat, tetapi itu menyatakan bahwa manusia bertumbuh dan mengalami perkembangan.

Melangkah adalah tindakan yang aktif, dengan melangkah menunjukkan suatu pergerakan, tanpa melangkah yang ada hanya diam. Melangkah membawa kepada perubahan,  langkah apakah yang akan diambil?  mundur, diam atau maju.
Jika memilih  untuk mundur berarti kita keluar dari tujuan yang ditetapkan sejak semula,
bila diam itu bisa berarti:

-    tidak tahu tujuan yang akan dicapai, banyak sekali orang menjadi nyaman dan mengalami kemandegan karena mereka tidak dapat melihat bahwa  ada kemuliaan dibalik tujuan yang tercapai.
-    tidak tahu harus melakukan apa, kadangkala kemalasan untuk berpikir dan membuat perencanaan membuat seseorang tidak pernah tahu untuk apa yang seharusnya dilakukannya sehingga dia tidak bergerak maju..   
-    takut untuk mulai melangkah, pengalaman masa lalu seringkali membentuk pola berpikir dan cara bertindak dalam menghadapi kegagalan, akhirnya “gagal”  menjadi kata yang sulit untuk diterima, dan membuat kita menjadi pasif dan tidak ada kemajuan
-    tidak mau tahu tentang apapun juga, yang penting bisa hidup nyaman dan tidak ada gangguan, membuat seseorang tidak menghiraukan terhadap peningkatan-peningkatan yang seharusnya bisa dicapai dalam hidup ini.

Melangkah maju adalah tindakan yang didasari dan dimotivasi oleh inisiatif untuk menjadi lebih baik lagi  sampai tujuan demi tujuan itu dimiliki dan bukan hanya sekedar impian.

Seseorang disebut sebagai petinju jika dia telah memutuskan melangkahkan kakinya untuk masuk dalam ring tinju, seluruh latihan yang dia lakukan tidak akan membuat dia menjadi petinju jika dia tidak melangkah untuk melakukan pertandingan tinju di arena ring tinju tersebut. Dan bila petinju tersebut telah mencapai tujuannya menjadi juara, dia harus siap untuk menerima tantangan-tantangan berikutnya untuk mempertahankan gelar juaranya.

Ada  sebutan yang Tuhan berikan dan merupakan destiny (takdir)  dari gerejaNya, yang menjadi alasan mengapa gereja ada di dunia ini.


Gereja ada untuk menyatakan kasih Tuhan bagi dunia

Di dunia ini ada banyak orang yang membutuhkan kasih yang sejati, dunia dengan dengan segala keindahannya tidak dapat dapat memenuhi kebutuhan yang paling mendasar dari manusia yaitu untuk dikasihi. 

Gereja ada untuk memberikan pengaruh bagi lingkungan
Seharusnya keberadaan gereja tidak hanya ada secara fisik, dengan segala program dan kegiatan yang kelihatannya meriah, tapi tidak pernah dirasakan pengaruhnya oleh lingkungan sekitar.

Gereja ada untuk membawa nilai-nilai yang benar
Hari ini gereja sangat ahli dalam mengemas acara, memberi kesan yang begitu bagus dengan didukung tekhnologi multi medianya yang canggih, tetapi yang menjadi pertanyaan sudahkah perubahan hidup telah menjadi ciri khas dalam hidup berjemaat, gereja telah kehilangan sisi dari pemuridan.


Jika kita menyebut diri kita sebagai gereja, sudahkah fungsi tersebut telah menjadi ciri dari seluruh tindakan dan gerakan yang kita lakukan saat ini? Bila tidak, layakkah kita di sebut sebagai gereja?

Mari melangkah maju bersama menggenapi tujuan yang Tuhan sudah tetapkan bagi kita. Tuhan memberkati. 

Selalu Ada Kesempatan

Disadur dari BAHANA dalam Warta 040710

Kejadian 50:20 
"Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar".

Saat ini sedang marak penipuan (konon mengandung hipnotis) termasuk lewat telepon. Tanggapi setiap telpon atau perkataan seseorang dengan hati-hati. Kata kuncinya: jangan percaya, sebelum hal itu dibuktikan dan diperiksa kebenarannya. Tapi, bagaimana jika setelah berhati-hati, hal itu tetap terjadi? Alkisah seorang wanita mendatangi Daud dan Nabi Samuel sambil menangis tersedu-sedu menceritakan kemalangannya. Daud kasihan dan memberikan seluruh uangnya kepada wanita itu. Setelah itu, wajah Daud menjadi berseri-seri dan terus bermazmur. Daud pun menceritakan kepada sahabat-sahabatnya bagaimana ia telah menolong wanita yang menderita. Sahabat-sahabatnya terkejut dan berkata, “Daud, engkau telah ditipu!” Dan mereka menjelaskan, banyak yang telah menjadi korban penipuan itu.

Dengan sedih, malu, dan marah ia mengadu kepada Nabi Samuel. Sang nabi menjawab lemah-lembut, “Anakku, sebetulnya akupun tahu bahwa engkau sedang ditipu.” Semakin lemaslah Daud dan bertanya, “Mengapa Guru tidak memperingatkan aku? Rasanya sakit hati sekali ditipu orang yang aku kasihani dan tolong.”

Nabi Samuel menjelaskan, “Karena pertama, kalau engkau sudah merasakan bagaimana sakitnya ditipu, maka seumur hidupmu, rasa sakit itu akan membuatmu waspada dan tidak sembarang percaya. Kewaspadaan ini kelak akan menyelamatkanmu dari bahaya.” Lalu sang nabi pun melanjutkan, “Kedua, ketika telah merasa berbuat baik, engkau menjadi berbahagia, bahkan membuat mazmur baru. Bukankah lebih baik engkau tidak tahu engkau ditipu? TUHAN sedang mengajarmu untuk waspada sebelum melakukan sesuatu, dan berbahagialah setelah berbuat baik.”

TUHAN dapat memakai pergumulan untuk membentukku lebih kuat lagi.Mengapa bukan setan yang membawa Yesus ke padang gurun untuk dicobai, tapi Roh TUHAN sendiri? Untuk menginspirasi, bahwa pergumulan bukan berarti TUHAN sedang meninggalkan kita, tetapi sedang mempersiapkan kita untuk peperangan berikutnya.

TUHAN dapat memakai kesukaran untuk membuatku lebih baik lagi. Kenyataannya bukanlah padang gurun, tetapi sikap seseoranglah yang menentukan ia akan menjadi better atau bitter. TUHAN menguji hati seseorang bukan supaya TUHAN tahu (karena TUHAN Mahatahu tanpa perlu menguji) tapi supaya orang itu tahu batas kualitasnya sendiri.

Hatiku percaya bahwa selalu ada kesempatan di balik persoalan. Pengalaman adalah guru yang keras dan mahal, tapi juga guru yang terbaik. Jadi bila sudah telanjur membayar, supaya tidak rugi, jadilah murid yang terbaik. Mata iman bukan hanya berfungsi untuk melihat hal-hal supranatural saja, tetapi melihat peluang, saat orang lain melihat masalah.

Karna Kau berkuasa mengubah keadaan ‘tuk mendatangkan kebaikan (diambil dari album UNSTOPPABLE). Tidak tahu apa rencana TUHAN? Tidak masalah. Bahkan Abraham, Yusuf, Ayub, Ester, Ruth, dan sebagainya tidak tahu apa sebenarnya rencana TUHAN saat sedang menjalaninya. Saat kita tidak tahu apa rencana TUHAN di balik penderitaan kita, maka ini hanyalah cara TUHAN meminta kita menunjukkan iman kita. Salam inspirasi dari worship partner Anda.

Sumber: Majalah Bahana, Mei 2010