Siapakah Yang Berkuasa Disini??


Oleh : JLo dalam Warta 290511
Apakah anda mengasihi/ menghormati pasangan anda?

Efesus 5:33
“ Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti
dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.

Kekuasaan dan siapa yang berkuasa, adalah pertanyaan paling hakiki, yang tak terucapkan, dalam suatu konflik pernikahan.  Dan setelah persoalannya diputuskan, kedua belah pihak tidak menikmati hasilnya.

Konflik yang terjadi dalam hubungan suami istri seringkali menjadi luka diantara kedua belah pihak, disebabkan karena tidak bijak dalam menghadapi konflik tersebut.

Dalam hubungan suami istri Alkitab berbicara tentang   prinsip kasih dan penghargaan, bagi banyak pasangan Kristen, sangat mengetahui bahwa suami harus mengasihi istrinya, dan istri harus menghormati suaminya, tapi saat emosi menguasai, keinginan untuk menyerang dan merendahkan pasangan seringkali tidak di sadari muncul. Dan bila hal ini terjadi di depan mata anak-anak adalah suatu pemandangan yang akan mempengaruhi dalam kehidupan mereka di masa yang akan datang.

Dibutuhkan penguasaan diri dalam menghadapi konflik,
  1. Menyadari bahwa dalam konflik bukan mencari yang menang dan yang kalah, tujuan dari sebuah konflik adalah membentuk pribadi suami istri, untuk lebih trampil dalam mengatasi konflik.
  2. Bersikap benar dalam menghadapi reaksi spontan karena emosi dari pasangan, seringkali sikap yang salah, akan membuat luka terhadap pasangan kita.

Adalah lebih baik jika setiap pasangan suami-istri mengevaluasi setiap sikap mereka saat terjadi konflik, dan di dalam komunitas RoL ini kita memiliki suatu wadah yang aman untuk belajar dan jadikan tema improvement tahun ini menjadi bagian dari membangun dan memperbaiki hubungan sebagai suami-istri. Tuhan memberkati.

Bahan Diskusi dengan pasangan anda:  
1. Setelah menciptakan Adam, Allah memandang perlu untuk “menjadikan penolong
    baginya, yang sepadan dengan dia”. Bagaimanakah anda mendefinisikan istilah 
    “penolong”?

2. Kepemimpinan tidaklah berarti dominasi. Apakah yang dikatakan dan diperbuat oleh 
    Yesus  untuk mengilustrasikan hal ini?( Matius 20:25-28)

3. Apa sajakah tanda-tanda bahaya yang umum dari seorang pria / wanita yang cenderung
    Mendominasi?

4. Bagaimana cara anda mengatasi konflik dalam hubungan suami istri tanpa berusaha
    untuk menjadi pemenang dan berusaha mengalahkan pasangan anda saat konflik 
    terjadi?

Batas Keterbatasan


Oleh : D dalam Warta 220511
Banyak kisah dari Alkitab yang menceritakan tentang kebesaran kuasaNya. Menginspirasi tentang bagaimana Tuhan membawa umatNya untuk terus bergerak maju;  mencapai hal yang terlihat tidak mungkin bagi manusia untuk dilakukan namun terjadi. Seringkali bangsa Israel harus melewati suatu daerah asing yang didiami oleh bangsa-bangsa yang tidak lemah, namun dengan penyertaan Tuhan, mereka mengalahkannya. Suatu bangsa yang jauh lebih kuat dari mereka, namun dengan penyertaan Tuhan tidak ada yang tidak mungkin, mereka ditaklukkan.
Demikian halnya dengan kehidupan saat ini. Seringkali kita melihat apa yang ada secara fisik itulah yang menjadi sumber  atau modal untuk kita berjuang dalam hidup. Sebuah sumber yang sangat terbatas dan bisa habis dalam sekejap. Sehingga kita merasa takut dan kuatir akan kegagalan yang ‘pasti’ akan datang. Tanpa kita sadari atau bahkan kita lupakan bahwa ada sumber dari segala sumber itu diam di dalam setiap kita. Yang perlu kita lakukan hanyalah mengandalkanNya dan bergerak sesuai dengan apa yang Dia inginkan. Keterbatasan dalam hidup bukanlah alasan untuk berhenti melakukan yang Tuhan inginkan, justru disinilah kita akan melihat keajaiban kuasaNya dinyatakan.
Ulangan 28: 13-14
TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia, dan apabila engkau tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dari segala perintah yang kuberikan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain dan beribadah kepadanya."

Tuhan ingin selalu menempatkan kita pada posisi puncak, sebuah posisi yang sadar atau tidak adalah sebuah batas, batas dari apa yang kita miliki, batas dari kemampuan kita. Sebuah batas yang sering kita sebut dengan keterbatasan. Dan berhenti karenanya. Namun ketika kita bergantung pada Dia (Depend on God) yang adalah sumber tak terbatas itu, maka tidak ada hal yang tidak mungkin. Kita akan melihat karyaNya yang ajaib dinyatakan melalui kita (mujizat). Masalah kehidupan sering membuat kita berhenti melangkah. Kiri, kanan, depan, belakang, rasanya sudah tidak mungkin lagi. Tapi ingatlah bahwa masih ada jalan diatas kita. Dimana tidak mungkin dilalui tanpa bantuanNya. Suatu kondisi yang memungkinkan kita ditarik keatas dan level up…..
Percayalah akan janji-janjiNya, sadarkan diri kita akan keberadaanNya, dan ubahlah cara pandang kita akan keterbatasan itu; ketika Dia menghendakinya maka tidak ada yang mampu menghalangi. Yang perlu kita lakukan hanyalah melangkah seturut kehendakNya. Ketika itu kita lakukan maka kita akan menembus batas-batas yang dulu selalu kita anggap tidak mungkin. Sebuah daerah baru yang selalu kita idamkan dan bahkan terkadang melebihi dari apa yang kira pikirkan. Kita akan mendiami puncak-puncak gunung itu.

Upgrade

oleh : D dalam warta 150511

Improvement,,,,, satu yang terlintas di kepala adalah upgrade. Bagi yang senang bermain game arcade (perang-perangan) tentunya paham yang dimaksud dengan hal ini. Terkadang untuk menghadapi musuh yang lebih tangguh dan hebat kita harus mengupgrade dulu armor dan weapon kita supaya dapat mengalahkannya. Dan ketika musuh sudah kalah maka kita akan menerima bonus yang banyak.

Efesus 6:10-17

Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah

Ternyata dalam kekristenan dikenal juga yang namanya armor dan weapon, yaitu seluruh perlengkapan yang harus kita kenakan bila ingin menang melawan kuasa iblis. Dan ketika kita lengah dan tidak memakai salah satu dari itu maka bersiap-siaplah untuk kalah.

Berikatpinggangkan kebenaran; melakukan apa yang baik dan benar di hadapan Tuhan dan bukan sekedar melakukan apa yang kita anggap paling benar. Berbajuzirahkan keadilan; menegakkan diri untuk senantiasa melakukan keadilan yang terkadang sangat sulit karena banyaknya pertimbangan untung rugi atau karena kedekatan hubungan. Berkasutkan kerelaan; melakukan segala sesuatu yang mencerminkan akan Kristus, karena dengan demikian kita akan memberitakan Injil melalui hidup kita. Perisai Iman; sebuah peralatan yang akan melindungi dari serangan fisik dan mental (pikiran), membuat kita tetap focus pada tujuan dan keyakinan untuk mampu mencapainya. Ketopong keselamatan; memberikan senantiasa akan sebuah pengharapan yang pasti. Pedang Roh; firman yang seperti pedang bermata dua akan menghancurkan setiap apa yang jahat dan tidak baik yang ada di depan maupun timbul dari dalam diri kita.

Ketika kita berhasil mengimprove atau lebih suka saya sebut mengupgrade diri kita maka kita siap untuk berjuang memperebutkan suatu area baru yang masih dikuasai iblis, dan kita pasti mampu menguasainya. Seberapa besar bonus yang akan kita terima tergantung dari seberapa besar wilayah yang telah kita taklukkan. Dan itu kembali lagi pada seberapa besar upgrade armor dan weapon yang telah kita lakukan. Karena tidak ada ceritanya dimana level semakin naik namun kesulitannya semakin berkurang, yang ada adalah semakin tinggi level kehidupan kekristenan kita maka semakin tinggi juga tingkat kesulitan masalah yang akan kita hadapi.

Bersiaplah! Jangan berhenti dan menyerah hanya karna masalah yang kelihatannya tidak mungkin diselesaikan.

Beristirahat di HadapanNYa


Oleh : JLo dalam Warta 080511
Keluaran 34:21   
Enam harilah lamanya engkau bekerja, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah engkau berhenti, dan dalam musim membajak dan musim menuai haruslah engkau memelihara hari perhentian juga.

Banyak dari kita yang hidup dalam jaman ini, sangat sulit untuk bisa menerima prinsip Alkitab tentang hari Sabbath, mungkin dengan suatu argumen bahwa hal tersebut berlaku untuk perjanjian lama, sudah tidak up to date lagi bila dibicarakan hari ini apalagi bila di sangkut pautkan dengan kenyataan hidup. 

Masalah utama dalam isu ini bukannya “tidak bisa” melainkan lebih kepada “tidak memilih” untuk berhenti atau beristirahat. Pola gaya hidup masyarakat kita sekarang adalah pencapaian kepada kemaksimalan. Dengan padatnya jadwal, aktivitas yang bervariasi, tugas yang banyak, pekerjaan ganda adalah hal yang sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari bahkan dalam kehidupan rumah tangga pelayan Tuhan juga. Oleh sebab itu sering sekali bahwa isu tentang megambil waktu teduh dengan Tuhan, atau berhenti dalam hadiratNya jarang dibicarakan sebagai suatu ”perintah” tetapi lebih menjadi ”saran”, karena saat membicarakannya pengertian kita cenderung kepada kelemahan, sebagai contoh untuk melakukan pendisiplinan seringkali ”diistirahatkan selama beberapa waktu tertentu” sebagai sanksinya.
Berbicara tentang produktivitas dalam Alkitab pun Tuhan juga sangat memperhatikan, Dia memerintahkan agar ada perhentian terhadap tanah yang ditanami.

Imamat 25:4  
tetapi pada tahun yang ketujuh haruslah ada bagi tanah itu suatu sabat, masa perhentian penuh, suatu sabat bagi TUHAN. Ladangmu janganlah kautaburi dan kebun anggurmu janganlah kaurantingi.

Jika kita belajar tentang pertanian, ada satu saat bahwa tanah yang digunakan untuk menanam harus diistirahatkan untuk memulihkan kembali kondisi tanah tersebut, unsur-unsur penting yang membantu tanaman untuk tumbuh dari tanah tersebut yang hilang bisa mengalami pemulihan kembali, hingga pada waktu tertentu tanah tersebut bisa ditanami lagi dan menghasilkan. Ada saat-saat dimana kekuatan, jiwa dan roh kita berada pada ambang keterbatasan, sehingga terjadi kemandegan, sepertinya semua yang dikerjakan seperti sia-sia, saat itulah waktunya untuk tidak mengambil langkah apapun dan diam di hadapan Tuhan.

Tentunya dengan mengusung tema tahunan ”Improvement” ada banyak hal yang harus dilakukan, tetapi dalam menjalaninya, kita perlu waspada agar jangan menjadi kelelahan dan tidak berbuahkan apa-apa. Dalam setiap perbaikan bukan kerja kerasnya yang terutama, tetapi hikmat yang datang dari Tuhan lewat waktu teduh kita yang akan menuntun kepada tindakan perbaikan yang berdampak kepada jemaat, keluarga, dan orang-orang di sekitar kita. Tuhan Yesus memberkati.

Pernikahan Kristen - Kesatuan dari Tiga

by JLo :dalam Warta 010511


Sejak semula Tuhan selalu menyertai dan peduli kepada pria dan wanita, yang diciptakan-Nya menurut rupa dan gambar-Nya, special dan unik di mata Tuhan.

Saat Penciptaan, Tuhan mengajarkan kepada kita, bahwa Dia sebagai sumber yang layak untuk kita percayai (Kejadian 1:26-28)

-          Allah menyiapkan segala sesuatunya, sebelum manusia diciptakan. (kebutuhan-kebutuhan pokok kita)
-          Allah memberikan kuasa kepada manusia untuk berkuasa dan mengelola ciptaan-Nya.(pekerjaan yang kita lakukan)
-          Allah memberkati pria dan wanita untuk bertambah banyak (keluarga yang kita bangun)

Dari setiap karya-Nya di awal penciptaan manusia kita bisa melihat bahwa Dia selalu terlibat dalam kehidupan manusia.

Bila kita tarik pandangan ini ke dalam konteks keluarga, maka pernikahan bukan hanya sekedar kesatuan dari dua pribadi, tapi kesatuan dari tiga pribadi itulah yang menjadikan keluarga diberkati.

Kesadaran akan kehadiran Tuhan dalam pernikahan dan keluarga kita, yang membuat pernikahan menjadi kuat dan bertumbuh dalam kualitas yang memuliakan Tuhan.

Pernikahan dan keluarga adalah rancangan Tuhan, oleh sebab itu perlu disadari untuk selalu mengundang Dia dalam kehidupan pernikahan dan keluarga kita.

Pertanyaan – pertanyaan untuk direnungkan :

-          Apa motif  untuk memasuki pernikahan dan membangun keluarga?
-          Sadarkah  bahwa menikah dan berkeluarga adalah menggenapi rancangan Tuhan?
-          Sudahkah kita mengundang Tuhan dalam setiap area kehidupan sebagai suami dan istri?
-     Perubahan – perubahan apa yang telah terjadi saat kita mengundang Dia?