Belajar Pemuridan Dari Tuhan Yesus


Oleh : Dessy Ari Wardhani    dalam Warta 050212
  
Yesus menyamakan diri-Nya dengan orang lain untuk menetapkan dasar yang umum bagi sebuah persahabatan. Lalu, Ia memperkenalkan Injil dan menolong orang itu bertumbuh untuk tujuan reproduksi (melipatgandakan).


Ketika saya masih duduk di bangku SMA, saya dimuridkan dan dimentor setiap minggunya. Saya tidak ingat persis semua yang diajarkannya kepada saya, tetapi kasihnya kepada Tuhan Yesus dan kepada saya sangat nyata. Tawa dan senyumnya membuat orang lain pun ikut tertawa dan tersenyum. Ia adalah seorang yang sangat menyenangkan., ia datang mengunjungi saya. Kami tertawa bersama, menangis bersama, berdoa bersama, dan ia memberi contoh kepada saya tentang apa yang menurut saya pemuridan. Saya ingin mengasihi Tuhan Yesus seperti yang ia lakukan, mengasihi lebih daripada segala sesuatu yang lain dalam hidup saya. Dan saya pun ingin membagikan kasih itu kepada orang lain yang belum mengenal Yesus dengan cara positif, sama seperti yang dilakukannya. Kasihnya kepada Tuhan Yesus dan kepada orang lain sangat terasa dan nyata. Itulah yang dinamakan memuridkan, begitu mengasihi Kristus sehingga kasih itu juga mengalir kepada orang lain.

Yesus berkata, "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid- Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman" (Mat. 28:19, 20).

Itulah yang dinamakan pemuridan. Yesus memfokuskan banyak pelayanan- Nya di depan umum, di hadapan murid-murid-Nya, sekaligus mengajar mereka untuk mengamati semua yang telah diajarkan-Nya, untuk taat dan menjadi seperti Dia. Memuridkan berarti menolong orang lain menerima seluruh nasihat Allah. Yesus ingin membawa kabar tentang kasih-Nya yang besar terhadap kita kepada setiap orang di bumi ini. Ia menggunakan waktu-Nya untuk menolong murid-murid-Nya bertumbuh sehingga mereka dapat melaksanakan pekerjaan ini setelah Ia kembali ke surga. Tujuan Tuhan Yesus memuridkan adalah untuk menumbuhkan dalam diri orang lain suatu iman kepada-Nya. Pelayanan Yesus, dan tugas yang Ia amanatkan kepada jemaat-Nya untuk dilakukan, dapat dikemukakan melalui: 

1.      IDENTIFIKASI (MENYAMAKAN DIRI)
Yesus menggunakan banyak waktu-Nya dengan murid-murid-Nya, menyamakan diri dengan mereka, dan menetapkan suatu dasar persahabatan yang umum. Ia makan bersama mereka, berjalan bersama mereka, menangkap ikan bersama mereka, menangis bersama mereka, dan berdoa bersama mereka. Kalaupun setelah Yesus kembali ke surga mereka tidak ingat semua yang telah diajarkan-Nya kepada mereka, kita yakin paling tidak mereka ingat akan kasih-Nya kepada mereka. Yang menjadi pemikiran adalah mengapa saya memuridkan? Karena Yesus adalah teladan saya dan Ia juga memuridkan. Mengapa penting bagi saya untuk membina hubungan dengan orang lain? Karena Yesus pun melakukannya.

2.      PRESENTASI (MEMPERKENALKAN)
Yesus memperkenalkan Injil kepada murid-murid-Nya sementara mereka melewatkan waktu bersama-sama dari hari ke sehari. Ia sering menggunakan peristiwa-peristiwa sehari-hari, saat-saat yang spontan, untuk membagikan kebenaran-kebenaran rohani dengan para pengikut- Nya. Ajaran-ajaran-Nya sering datang langsung dari pelayanan-Nya sehari-hari. Ia memperkenalkan Injil, meleburkan Injil itu menjadi pengalaman-pengalaman hidup-Nya setiap hari. Ia sangat ahli menggunakan saat-saat yang spontan. Mengapa kita memperkenalkan Injil dengan menggunakan contoh-contoh dari lingkungan hidup sehari- hari? Karena Yesus melakukannya.

3.      PEMELIHARAAN (MENOLONG BERTUMBUH)
Yesus juga menolong murid-murid-Nya bertumbuh dari hari ke hari. Perumpamaan-perumpamaan dan ajaran-ajaran-Nya, seperti Khotbah di Bukit, juga menggunakan ilustrasi-ilustrasi yang sederhana dari penciptaan yang ditemui murid-murid-Nya. Dalam menyampaikan perumpamaan-perumpamaan-Nya, Yesus menggunakan contoh dari kehidupan sehari-hari, seperti domba, benih, tanah, duri, burung, serigala, biji sesawi, ranting, mutiara, api, ikan, pohon ara, mata uang, pelita, roti, dan batu. Yesus benar-benar menolong murid-murid-Nya bertumbuh. Yesus menolong bertumbuh serta membina rohani mereka menjadi bagian dari kehidupan mereka setiap hari. 

4.      REPRODUKSI (MELIPATGANDAKAN)
Yesus mempersiapkan murid-murid-Nya dan kemudian mengutus mereka untuk membuat lebih banyak murid, untuk melipatgandakan, untuk memberitakan kabar baik tentang Allah. Mengapa Yesus memerintahkan murid-murid-Nya untuk pergi dan membagikan Kabar Baik-Nya? Karena Yesus telah mati untuk semua orang, bahkan untuk semua orang yang pernah hidup di dunia ini, bukan hanya untuk murid- murid-Nya. Kabar Baik Tuhan Yesus adalah untuk hidup yang kekal. Mengapa memuridkan? Karena hal itu ditujukan untuk kebaikan orang lain.

Yesus juga tahu bahwa membuat murid-murid baru akan memperkuat iman para pengikut-Nya. Mengapa Yesus memuridkan orang-orang? Karena pelayanan-Nya adalah pelayanan yang melipatgandakan. Karena Ia menggunakan waktu-Nya bersama kedua belas orang yang nantinya dapat diutus keluar dan mengajar orang-orang lain apa yang diajarkan Yesus kepada mereka. Bahkan sebagai orang tua kita juga perlu memuridkan anak-anak kita. Karena pelayanan kita juga akan mulai dilipatgandakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.