"...I have sinned against
the Lord...you shall not die"
II Samuel 12:13.
Daud adalah seorang yang hatinya
berkenan kepada Tuhan. Ini bukan berarti Daud seorang yang sempurna, tanpa
suatu kegagalan. Tetapi ini berarti Daud adalah orang yang hatinya condong
kepada Tuhan dan tunduk pada firmanNya.
Ketika Natan diutus Tuhan untuk
menegur Daud,maka Daud berkata, "Aku telah berdosa kepada Tuhan".
Karena Daud tunduk pada firmanNya dan mengaku bersalah, maka Tuhan
mengampuninya dan ia tidak akan mati. Namun karena perbuatannya, Daud dan
keluarganya harus menerima disiplin Tuhan, sebab apa yang ditabur orang, itu
juga yang akan dituainya.
Apakah yang telah dilakukan Daud
? Kegagalan apa yang menyebabkan keluarganya menerima disiplin Tuhan ?
Dari II
Samuel 12:7-9, kita dapat lihat bahwa kepada Daud telah diserahkan ini dan itu,
agar dijaga dan dipelihara. Kepada Daud, telah diberikan Tuhan, keluarganya,
Umat Israel dan Yehuda, pengurapan untuk menjadi raja, rumah tangga tuannya (
Saul ), kebebasan dari tangan Saul yang hendak membunuhnya. Semua ini
diserahkan Tuhan kepada Daud agar dijaga dan dipelihara. Dan Tuhan juga berkata
bahwa jika pemberianNya ini terlalu kecil, maka Ia akan memberikannya lebih
lagi. Tetapi Daud telah mengambil sesuatu bagi dirinya, yaitu istri Uria,
dengan cara yang tidak berkenan dihadapanNya. Dihadapan Tuhan, perbuatan ini
merupakan tindakan yang meremehkan perintah Tuhan, karena melakukan yang jahat
dimataNya ( ayat 9 ).
Perbuatan Daud ini juga berarti
bahwa ia kurang puas dengan apa yang telah diberikan Tuhan, kurang bersyukur,
dan juga berarti kurang menjaga dan memelihara apa yang telah diserahkan Tuhan.
Penambahan istri Uria, yang Daud lakukan dengan cara yang salah, kedalam
genggamannya, ternyata mendatangkan masalah terhadap apa yang sudah menjadi
milik Daud. Tuhan mendatangkan 4 perkara yang harus ditanggung Daud dan
keluarganya ( miliknya ).
Pertama, pedang tidak akan
menyingkir dari keluarganya, Kedua, akan ada permusuhan terhadap Daud yang
datang dari keluarganya sendiri. Ketiga, Tuhan akan mengambil istri-istri Daud
untuk ditiduri, dihadapan banyak orang. Keempat, anak yang diberikan istri Uria
kepadanya, akan mati.
Tepat seperti yang Daud katakan sendiri sebagai respon
atas cerita Natan ( II Samuel 12:1-6), bahwa orang yang merampas harta milik
orang lain, harus menggantinya 4 kali lipat, maka demikianlah yang dilakukan
Tuhan kepadanya. Kita tahu cerita selanjutnya
mengenai Absalom, Amnon, dan Tamar, yang mana semuanya ini merupakan cara Tuhan
mengenapi keempat perkara yang telah diucapkanNya.
Pelajaran apa yang dapat kita ambil dari kegagalan Daud ini ?
Yang perlu diperhatikan disini adalah, kepada seorang bapa, dipercayakan Tuhan keluarganyaserta ini dan itu pemberian Tuhan. Semua ini harus dijaga dan dipelihara oleh seorang bapa ( tentu dengan penolong seorang ibu ). Apabila seorang bapa kurang puas dan tidak bersyukur, serta tidak menjaga apa yang telah Tuhan percayakan, dan bahkan menambahkan sesuatu kepada miliknya dengan cara yang salah, maka tindakannya ini akan mendatangkan disiplin Tuhan atas keluarganya. Semoga para bapa memelihara dan merawat pemberian Tuhan dan tidak meremehkan perintah Tuhan, serta belajar menguasai diri untuk tidak menambah sesuatu dengan cara yang salah kedalam miliknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.