Oleh : Johan Lomantojo dalam Warta 290112
,,,kita dipanggil untuk menjadi berkat
dan percayalah saat kita belajar bermurah hati,
tidak akan habis apa yang ada pada kita,,,
Kehilangan tidak diinginkan dalam
diri manusia, setiap orang akan berusaha mencegah kehilangan dari miliknya,
entah itu berupa materi atau kehidupan, tanpa menyadari bahwa segala yang ada
pada kita adalah milik Tuhan, susah untuk menerima keadaan tersebut dan seringkali orang tidak bisa memberi
karena dia takut ada sesuatu yang hilang dari miliknya, suatu pola pikir yang
salah. Memang saat memberi ada yang mengalir keluar dari diri kita tapi
seharusnya hal ini tidak membuat merasa kehilangan, karena kita dipanggil untuk menjadi saluran berkat
bagi mereka yang membutuhkan, Abraham diberkati untuk menjadi berkat, demikian
juga keturunannya secara iman, kita dipanggil untuk menjadi berkat dan
percayalah saat kita belajar bermurah hati,
tidak akan habis apa yang ada pada kita, karena Tuhan yang selalu mengalirkan berkatNya bagi kita,
masalahnya apakah kita bisa menjadi saluran yang baik dari berkat Tuhan.
Janganlah menjadi orang kaya yang bodoh, yang semakin memperbesar lumbungnya
untuk menimbun harta bagi dirinya sendiri tapi tidak menyadari bahwa telah kehilangan jiwanya. (baca Lukas
12:16-21)
Firman Tuhan mengingatkan kepada
orang percaya saat ini agar waspada terhadap ketamakan (Lukas 12:15) dan cara
yang Tuhan inginkan agar tidak terjebak dengan ketamakan adalah dengan bermurah
hati, kemurahan hati adalah penggerak kepedulian, kemurahan hati identik dengan
memberi, dengan bermurah hati akan mematikan gaya hidup konsumerisme dan
materialisme yang banyak menguasai masyarakat saat ini, dan kemurahan hati
perlu diajarkan dan dilatih karena pada dasarnya manusia cenderung untuk
mementingkan diri sendiri..
Dan tempat terbaik untuk menabur benih kemurahan
hati adalah di dalam keluarga, anak-anak melihat bagaimana orang tua mereka memperlakukan
orang yang sedang membutuhkan datang dan meminta tolong…, kemudian mereka akan
melihat tindakan apa yang dilakukan, dalam
peristiwa yang sama akan terulang mereka menilai orang tua, dan setiap keputusan orang tua mereka adalah
dasar bagi mereka untuk bertindak saat mereka tumbuh dan bertemu dengan orang
–orang yang memerlukan pertolongan. Apakah orang tua menabur kemurahan hati
atau sikap mementingkan diri sendiri.
Perasaan sayang orang tua kepada anak yang begitu besar, seringkali membuat anak-anak lebih mudah untuk mendapatkan keinginan mereka, dan orang tua berusaha untuk memenuhinya, tetapi bila tidak seimbang dalam memperlakukan mereka, anak-anak akan tumbuh menjadi orang yang berpusat kepada dirinya sendiri, dan tidak mudah untuk peduli kepada orang lain. Adalah lebih baik untuk mengarahkan mereka kepada sumber dari segala sesuatu yaitu Tuhan, yang sanggup untuk untuk memenuhi segala keperluan dalam hidup ini. Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.