Improvement " Anak-anak Dalam Keluarga "

Oleh : Robert Tjahjono dalam Warta 150112
The Year of Improvement”, dapat dipahami dalam bahasa Inggris berarti : Change for the better, arti dalam bahasa Indonesia : Berubah untuk menjadi baik, dengan arti lain : Peningkatan, Perbaikan & Kemajuan.


Model gereja terbaik adalah keluarga. Pemahaman tentang keluarga dimulai dengan pemahaman tentang peranan anggota keluarga karena waktu kesadaran akan peran tersebut nyata maka setiap orang dapat berfungsi dengan baik.

Setiap orang pasti memiliki keluarga, kehancuran keluarga akan membawa kehancuran personalisasi setiap orang, akibatnya bumi akan hancur. Sistem kehidupan akan dipenuhi denga kekerasan, keegoisan dan kepentingan pribadi. Saat keluarga kuat dalam peranannya masing masing maka keluarga akan menjadi tempat yang aman-nyaman, kuat-tersedia dan bertumbuh-berkembang.

Yang diharapkan orang tua adalah munculnya generasi baru, namun  dalam proses sering terhalang dengan kondisi anak-anak yang tidak siap, sehingga proses tersendat sendat. Hal disebabkan karena Anak yang belum dewasa sehingga orang tua yang selalu mengurusinya. Sang anak tidak punya kemauan untuk dikembangkan yang seharusnya muncul dari diri seorang anak. Kerinduan untuk berkumpul bersama sebagai keluarga hanya dimiliki oleh bapa saja. Kurang menghargai usaha keras seorang bapa.

KEDEWASAAN SEORANG ANAK

Firman Tuhan mengajarkan tentang Kedewasaan anak dari Yesaya 9:5 “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai”.

Seorang Putra, ada dua kata yang dipakai yaitu : Teknon  dan  HUIOS
Teknon : Anak yang belum akhil balik / belum dewasa, melakukan segala sesuatu kalau ada “concrete authority” yaitu Perintah yang dipaksakan. Anak yang belum punya rasa tanggung jawab.
                   
Huios :  Son (Anak laki-laki/ Putra yang telah dewasa) Anak yang telah mempunyai tanggung jawab dalam mengerjakan segala sesuatu.

Jadi Teknon dan Huios dibedakan oleh sebuah tanggung jawab, yaitu melakukan sesuatu dengan penuh ketaatan ,walaupun hal-hal yang dia harus kerjakan berat.

YESUS : Seorang Putra (Huios) Ibrani 5 : 7 – 10 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya”,

Yesus taat pada pengalaman salib, Ia putra yang bertanggung jawab dalam melakukan tugas-NYA, IA menunjukan jati diri-NYA sebagai Anak ALLAH, IA memiliki otoritas yang tertinggi, Lambang pemerintahan ada di bahu-NYA, IA memegang kunci alam maut & IA menggenapi tujuan / rencana ALLAH – Menyelamatkan manusia dengan diriNYA sendiri jadi korban penghapusan dosa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.