The Year of “Improvement”, dapat dipahami dalam bahasa Inggris berarti : Change for the better, arti dalam bahasa Indonesia : Berubah untuk menjadi baik, dengan arti lain : Peningkatan, Perbaikan & Kemajuan.
Model gereja terbaik adalah keluarga. Pemahaman
tentang keluarga dimulai dengan pemahaman tentang peranan anggota keluarga
karena waktu kesadaran akan peran tersebut nyata maka setiap orang dapat
berfungsi dengan baik.
Setiap orang pasti memiliki keluarga, kehancuran
keluarga akan membawa kehancuran personalisasi setiap orang, akibatnya bumi
akan hancur. Sistem kehidupan akan dipenuhi denga kekerasan, keegoisan dan
kepentingan pribadi. Saat keluarga kuat dalam peranannya masing masing maka
keluarga akan menjadi tempat yang aman-nyaman, kuat-tersedia dan
bertumbuh-berkembang.
Yang
diharapkan orang tua
adalah munculnya generasi baru, namun dalam proses sering terhalang dengan kondisi
anak-anak yang tidak siap, sehingga proses tersendat sendat. Hal disebabkan karena Anak
yang belum dewasa sehingga orang tua
yang selalu mengurusinya. Sang anak tidak
punya kemauan untuk dikembangkan yang seharusnya muncul dari diri seorang anak. Kerinduan untuk berkumpul
bersama sebagai keluarga hanya dimiliki oleh bapa saja. Kurang menghargai usaha
keras seorang bapa.
KEDEWASAAN
SEORANG ANAK
Firman Tuhan mengajarkan tentang Kedewasaan anak dari Yesaya 9:5 “Sebab seorang anak telah
lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang
pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat
Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai”.
Seorang
Putra, ada
dua kata yang dipakai yaitu : Teknon dan
HUIOS
Teknon : Anak
yang belum akhil balik / belum dewasa, melakukan segala sesuatu
kalau ada “concrete authority” yaitu Perintah yang dipaksakan. Anak yang belum punya rasa
tanggung jawab.
Huios : Son
(Anak
laki-laki/ Putra
yang telah dewasa) Anak
yang telah mempunyai tanggung jawab dalam mengerjakan segala sesuatu.
Jadi
Teknon dan
Huios
dibedakan oleh sebuah tanggung jawab, yaitu melakukan sesuatu dengan
penuh ketaatan ,walaupun hal-hal yang dia harus kerjakan berat.
YESUS
: Seorang
Putra
(Huios) Ibrani
5 : 7 – 10 “Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia
telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya”,
Yesus taat pada pengalaman salib, Ia putra
yang bertanggung jawab dalam melakukan tugas-NYA, IA menunjukan jati diri-NYA
sebagai Anak ALLAH, IA
memiliki otoritas yang tertinggi, Lambang
pemerintahan ada di bahu-NYA, IA
memegang kunci alam maut & IA
menggenapi tujuan / rencana ALLAH – Menyelamatkan manusia dengan diriNYA sendiri jadi
korban penghapusan dosa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.