Semakin saya terlibat dalam kehidupan komunitas diakonia dan mengenal lingkungan yang ada di sekitar mereka, saya melihat ada banyak hal yang selama ini tidak pernah saya bayangkan bahwa perbuatan-perbutatan yang menurut saya tidak layak dilakukan, dapat terjadi di sekitar kita. Seorang ibu yang rela menawarkan anaknya untuk dijual karena kondisi perekonomian keluarganya yang berkekurangan, ada seseorang yang dikucilkan oleh orang tua dan keluarganya dengan memasukkannya ke tempat rehabilitasi sakit jiwa, padahal secara kejiwaan dia normal, ada wanita yang seijin dan sepengetahuan suaminya menjajakan diri untuk mencukupi kebutuhan keluarganya dan banyak hal lain yang membuat kita tercengang. Gambaran ini adalah realita dari masyarakat yang ada di sekitar kita, yang membutuhkan terang Injil-Nya
Apa yang dapat dilakukan oleh gereja ? Apakah gereja masih tetap bermain dengan konsep dalam mengemban Amanat Agung tak ada pergerakan dan hanya sibuk mengurusi dirinya sendiri, sedangkan komunitas di sekitarnya sedang kehilangan nilai-nilai kebenaran. Sebagai orang yang beridentitas Kristen, bangga karena telah dibenarkan dan dikuduskan, sekarang yang menjadi pertanyaannya apakah kekristenan kita telah menyentuh kehidupan orang lain atau cukup buat diri kita sendiri, Tidak bisa dipungkiri bahwa manusia diciptakan untuk berkomunitas, tidak untuk diri sendiri dan gereja di utus di komunitasnya untuk menjawab kebutuhan komunitasnya. Menjadi jawaban dan bukan menjadi penilai, menjadi jawaban dibutuhkan tindakan nyata bukan hanya nasihat.
Apa yang dapat dilakukan oleh gereja ? Apakah gereja masih tetap bermain dengan konsep dalam mengemban Amanat Agung tak ada pergerakan dan hanya sibuk mengurusi dirinya sendiri, sedangkan komunitas di sekitarnya sedang kehilangan nilai-nilai kebenaran. Sebagai orang yang beridentitas Kristen, bangga karena telah dibenarkan dan dikuduskan, sekarang yang menjadi pertanyaannya apakah kekristenan kita telah menyentuh kehidupan orang lain atau cukup buat diri kita sendiri, Tidak bisa dipungkiri bahwa manusia diciptakan untuk berkomunitas, tidak untuk diri sendiri dan gereja di utus di komunitasnya untuk menjawab kebutuhan komunitasnya. Menjadi jawaban dan bukan menjadi penilai, menjadi jawaban dibutuhkan tindakan nyata bukan hanya nasihat.
Yakobus 2:15-17
"Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari, dan seorang dari antara kamu berkata: "Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!", tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?
Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati. "
Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati. "
Setelah Yesus mengalami pencobaan di padang gurun dan kembali ke tempat asalnya Dia masuk ke dalam rumah ibadah dan membacakan kitab Yesaya 61.
Luk 4:18-19
"Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."
Dan beberapa waktu setelah itu perkataan kitab nabi Yesaya yang Dia baca itu, menggerakkan Dia dalam pelayanan yang dilakukan-Nya. Satu teladan yang luar biasa tanpa banyak konsep dan teori, Yesus memberikan teladan kepada gereja untuk bergerak melangkah kedepan. Digerakkan oleh belas kasihan-Nya menjamah mereka yang membutuhkan. Di sekitar kita ada banyak orang yang tertawan oleh kemiskinan, mengalami ketidakadilan, sakit dan terlantar.
Di luar dari segala kesalahan yang mereka lakukan dan nilai-nilai hidup mereka yang rusak dalam hidup ini, kita harus menyatakan kasih Kristus bagi mereka. Perubahan mereka tidak dicapai secara instan. Kita dipanggil untuk memuridkan bukan untuk menyulap mereka untuk berubah dalam sekejap. Dan pemuridan membutuhkan proses. Milikilah semangat yang menggerakkan belas kasihan Tuhan dalam diri kita sehingga bisa melakukan pekerjaan pelayanan yang dipercayakan Tuhan bagi orang–orang di sekitar kita.
Renungkan dan jawablah pertanyaan di bawah ini.
Peran apa yang dapat saya lakukan dalam pelayanan kepada mereka yang membutuhkan dan dengan mudah memperhatikan orang-orang dalam komunitasku?
Semakin kita menjadi seperti Yesus, semakin belas kasihan akan menjadi bagian dari karakter kita – Jon Walker
Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.